Kerjasama Pembangunan Australia-Indonesia untuk Pertumbuhan Inklusif

11 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
Document Checklist for Parent Visa Australia
Iklan

Program beasiswa Australia Awards menjadi bagian penting dari kemitraan ini

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh indonesia.embassy.gov.au diketahui Australia dan Indonesia menjalin kemitraan erat yang mencakup bidang politik, keamanan, perdagangan, ekonomi, serta kerjasama dalam bidang pembangunan. Pada tahun anggaran 2015-16, Pemerintah Australia juga mengalokasikan total bantuan pembangunan luar negeri sebesar A$375,7 juta kepada Indonesia, dengan pendanaan bilateral sebesar A$323 juta yang dikelola oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT). Kerjasama tersebut memiliki tujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan juga berkelanjutan, yang juga memberikan banyak manfaat bagi kawasan Indo-Pasifik secara luas.

Masih berdasarkan sumber yang sama terungkap kemitraan ini fokus pada tiga sasaran utama untuk pembangunan di Indonesia. Pertama, memperkuat lembaga dan infrastruktur ekonomi yang efektif melalui peningkatan stabilitas sektor keuangan, mobilisasi pendapatan, serta perbaikan iklim investasi dan regulasi. Kedua, mendukung pembangunan manusia agar masyarakat Indonesia menjadi lebih produktif dan sehat, dengan perhatian khusus pada layanan kesehatan dan pendidikan berkualitas di seluruh wilayah, termasuk kawasan Timur Indonesia yang tertinggal. Ketiga, menciptakan masyarakat yang inklusif melalui tata kelola yang baik, bantuan sosial, pemberdayaan perempuan, serta dukungan pada supremasi hukum dan pengurangan kemiskinan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Program beasiswa Australia Awards menjadi bagian penting dari kemitraan ini, yang menyiapkan para pemimpin masa depan Indonesia dengan keterampilan dan hubungan internasional. Sejak tahun 2014, ribuan warga Indonesia telah mendapatkan beasiswa tersebut, sambil terus memperluas jangkauan ke wilayah-wilayah yang selama ini kurang terlayani.

Program kerja sama ini juga beradaptasi dengan kebutuhan dan prioritas pemerintah Indonesia, bertransformasi dari model pemberi-penerima menjadi kemitraan ekonomi setara yang berfokus pada hasil nyata. Di bidang infrastruktur, misalnya, Australia menggeser dukungan dari pendanaan langsung ke kerja sama dalam peningkatan efisiensi belanja infrastruktur Indonesia sendiri. Di sektor layanan kesehatan dan pendidikan, fokus diarahkan pada tantangan bersama seperti kesehatan ibu dan anak serta pendidikan anak usia dini.

Selain itu, program pemberdayaan perempuan mendapatkan perhatian khusus dengan dukungan pada pengembangan kelompok perempuan lokal dan peningkatan partisipasi mereka dalam kegiatan ekonomi dan pengambilan keputusan politik. Program pemberdayaan ini juga membantu mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

Dari perspektif teori hubungan internasional, penulis memiliki anggapan bahwa kerja sama ini dapat dipahami sebagai kombinasi dari altruisme dan realisme. Altruisme tercermin dalam bantuan sosial dan peningkatan kesejahteraan warga Indonesia, sementara realisme muncul dari kepentingan strategis Australia untuk menjaga stabilitas kawasan dan memperkuat hubungan bilateral yang saling menguntungkan secara ekonomi dan keamanan.

Kemitraan pembangunan Australia-Indonesia terus berlanjut dan bertransformasi untuk memastikan manfaat pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat Indonesia, sekaligus memperkuat stabilitas dan ketahanan kawasan Indo-Pasifik.

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler